Kamis, 11 Oktober 2012
Kota Atlantis yang Hilang, Antara Fakta dan Dongeng
Keberadaan Atlantis atau Atlas yang berperadaban maju menjadi misteri yang belum terpecahkan selama ribuan tahun. Ada yang percaya dialog Plato, Timaeus dan Critias, yang ditulis sekitar 330 Sebelum Masehi adalah sebuah perumpamaan dari sebuah kejadian nyata di masa lalu. Tentang hilangnya sebuah peradaban akibat bencana alam.
Lainnya menganggap, itu tak lebih dari sekedar mitos, dongeng. Artikel yang dimuat situs sains LiveScience ini mendukung anggapan yang kedua:
Pada tahun 1800-an, penganut mistis Madame Blavatsky mengklaim mempelajari soal Atlantis dari seorang guru asal Tibet. Seabad kemudian, Edgar Cayce meramalkan Atlantis akan ditemukan pada 1969, dan pada tahun 1980-an, seorang mistis New Age, J.Z. Knight mengklaim telah mempelajari Atlantis dari Ramntha, seorang roh prajurit. Ribuan buku, majalah, dan situs khusus diterbitkan untuk Atlantis. Ia masih menjadi topik populer hingga saat ini.
Asal-usul Atlantis
Tak seperti banyak legenda yang tak jelas asal muasalnya, kita tahu persis kapan dan di mana kisah tentang Atlantis kali pertama muncul. Yakni dalam dua dialog Plato.
Meski saat ini, Atlantis seringkali diyakini sebagai sebuah utopia yang indah, Atlantis yang dideskripsikan Plato dalam kisahnya sangat berbeda. Dalam buku, Frauds, Myths and Mysteries: Science and Pseudoscience in Archaeology, seorang guru besar arkeologi, Ken Feder berpendapat, kisah Plato adalah tentang, "kerajaan setan yang berteknologi tinggi tapi moralnya bangkrut, Atlantis. Yang bernafsu menguasai dunia dengan kekuatannya."
Lawannya, yang kemudian mengalahkannya adalah sekelompok kecil manusia yang murni secara spiritual, memiliki prinsip moral, dan tak korup: masyarakat Athena kuno. Warga Athena dikisahkan mampu mengalahkan lawan mereka jauh lebih kuat hanya melalui kekuatan semangat mereka.
Sebagai propaganda, legenda Atlantis lebih tentang Athena yang heroik daripada kisah tentang peradaban yang musnah. Feder menambahkan, dalam hal ini, jelas bahwa Plato membuat Atlantis sebagai plot untuk kisahnya, sebab, tak ada catatan lain tentang keberadaan kota modern itu. Jika benar ia ada, pastinya akan banyak teks Yunani yang menyebutnya, atau setidaknya, mengungkap tentang sebuah tempat yang luar biasa. Tak ada bukti legenda itu sebelum Plato menuliskannya.
Benua yang "hilang"
Meski asal-usulnya condong ke fiksi, banyak orang selama berabad-abad mengklaim, ada kebenaran yang tersembunyi dari mitos itu, bersepekulasi di mana Atlantis akan ditemukan. Ada banyak "ahli Atlantis" yang mengaku menemukan benua yang hilang, didasarkan pada serangkaian fakta yang sama. Di antaranya, Samudra Atlantik, Antartika, Bolivia, Turki, Jerman, Malta, Karibia, juga Indonesia.
Berangkat dari tulisan Plato, lokasi Atlantis telah digambarkan: laut yang bisa dilayari saat itu, di depan mulut "pilar-pilar Herkules", terdapat pulau yang lebih luas dari Libya dan Asia disatukan."
Dengan kata lain, Atlantis versi Plato ada di Samudera Atlantik di luar "pilar Hercules" yaitu, Selat Gibraltar, di mulut Mediterania. Namun, tak ada jejak Atlantis yang ditemukan meski teknik oseanografi dan pemetaan bawah laut telah berkembang pesat dalam beberapa dekade. Selama hampir dua milenium, orang-orang mencari-cari kota yang tenggelam di laut.
Meski banyak misteri lautan yang belum terungkap, tak mungkin ahli kelautan, penyelam, dan robot bawah laut melewatkan daratan yang "lebih luas dari Libya dan Asia yang disatukan".
Lempeng tektonik juga menunjukan Atlantis tidak masuk akal. Sebab, dasar laut terus bergerak, tidak ajeg. Tak ada tempat lowong bagi Atlantis untuk menghilang. Secara geologis jelas tak mungkin ada permukaan tanah besar yang tenggelam di area di mana Plato menyebut sebagai lokasi Atlantis. Baik Arkaelogi dan geologi memberikan vonis jelas: Tidak ada benua Atlantik. Tidak ada peradaban besar bernama Atlantis.
Salah tafsir
Salah satu cara untuk membuat Atlantis misterius adalah dengan cara menfasirkan asal-usul dan pesan moral, juga mengubah detail dalam kisah Plato, dengan mengklaim bahwa itu mengambil kisah kejadian nyata. Dalam bukunya Lost Continents, L. Sprague de Camp mengungkapkan hal itu. "Anda tidak dapat mengubah semua rincian cerita Plato dan masih mengklaim memiliki cerita Plato sebagai dasar."
Dia menambahkan, itu seperti mengatakan Raja legendaris Arthur 'sesungguhnya' adalah Cleopatra. "Semua yang Anda harus lakukan adalah mengubah jenis kelaminnya Cleopatra, kebangsaan, periode, temperamen, karakter moral, dan rincian lainnya, dan kemiripan menjadi jelas. "
Dia menambahkan, legenda Atlantis tetap hidup, didorong oleh imajinasi publik dan daya tarik dengan gagasan utopia, tentang sebuah kota yang tersembunyi. Padahal, ada satu tempat di mana Atlantis tidak pernah hilang: di dalam buku Plato.
Efek Rumah Kaca
Pengertian efek rumah kaca, Istilah efek rumah kaca
atau dalam bahasa inggris disebut dengan green house effect ini dulu
berasal dari pengalaman para petani yang tinggal di daerah beriklim
sedang yang memanfaatkan rumah kaca untuk menanam sayur mayur dan juga bunga bungaan. Mengapa para petani menanam sayuran di dalam rumah kaca ? Karena di dalam rumah kaca
suhunya lebih tinggi dari pada di luar rumah kaca. Suhu di dalam rumah
kaca bisa lebih tinggi dari pada di luar, karena Cahaya matahari yang
menembus kaca akan dipantulkan kembali oleh benda benda di dalam ruangan
rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra merah, tapi
gelombang panas tersebut terperangkap di dalam ruangan rumah kaca dan
tidak bercampur dengan udara dingin di luar ruangan rumah kaca tersebut. itulah gambaran sederhana mengenai terjadinya efek rumah kaca atau disingkat dengan ERL.
kemudian
dari pengalaman para petani di atas dikaitkan dengan apa yang terjadi
pada bumi dan atmosfir. Lapisan atmosfir yang terdiri dari,
berturut-turut : troposfir, stratosfir, mesosfir dan
termosfer: Lapisan terbawah (troposfir) adalah bagian yang terpenting
dalam kasus efek rumah kaca atau ERK. Sekitar 35% dari radiasi matahari
tidak sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh radiasi yang bergelombang
pendek (sinar alpha, beta dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan
teratas. Yang lainnya dihamburkan dan dipantulkan kembali ke ruang
angkasa oleh molekul gas, awan dan partikel. Sisanya yang 65% masuk ke
dalam troposfir. Di dalam troposfir ini, 14 % diserap oleh uap air,
debu, dan gas-gas tertentu sehingga hanya sekitar 51% yang sampai ke
permukaan bumi. Dari 51% ini, 37% merupakan radiasi langsung dan 14%
radiasi difus yang telah mengalami penghamburan dalam lapisan troposfir
oleh molekul gas dan partikel debu. Radiasi yang diterima bumi, sebagian
diserap sebagian dipantulkan. Radiasi yang diserap dipancarkan kembali
dalam bentuk sinar inframerah.
Sinar
inframerah yang dipantulkan bumi kemudian diserap oleh molekul gas yang
antara lain berupa uap air atau H20, CO2, metan (CH4), dan ozon (O3).
Sinar panas inframerah ini terperangkap dalam lapisan troposfir dan oleh
karenanya suhu udara di troposfir dan permukaan bumi menjadi naik.
Terjadilah Efek Rumah Kaca. Gas yang menyerap sinar inframerah disebut Gas Rumah Kaca disingkat dengan GRK.
Seandainya
tidak ada ERK, suhu rata-rata bumi akan sekitar minus 180 derajat C —
terlalu dingin untuk kehidupan manusia. Dengan adanya ERK, suhu
rata-rata bumi 330 derajat C lebih tinggi, yaitu 150 derajat C. jadi
dengan adanya efek rumah kaca menjadikan suhu bumi layak untuk kehidupan
manusia.
Namun, ketika pancaran
kembali sinar inframerah terperangkap oleh CO2 dan gas lainnya, maka
sinar inframerah akan kembali memantul ke bumi dan suhu bumi menjadi
naik. Dibandingkan dengan pada tahun 50-an misalnya, saat ini suhu bumi
telah naik sekitar 0,20 derajat C lebih.
Hal
tersebut bisa terjadi karena berubahnya komposisi GRK (gas rumah kaca),
yaitu meningkatnya konsentrasi GRK secara global akibat kegiatan
manusia terutama yang berhubungan dengan pembakaran bahan bakar fosil
(minyak, gas, dan batubara) seperti pada pembangkitan tenaga listrik,
kendaraan bermotor, AC, komputer, memasak. Selain itu GRK juga
dihasilkan dari pembakaran dan penggundulan hutan serta aktivitas
pertanian dan peternakan, GRK yang dihasilkan dari kegiatan tersebut,
seperti karbondioksida, metana, dan nitroksida. hal tersebut di atas
juga merupakan salah satu penyebab pemanasan global yang terjadi saat
ini.
Gambar di bawah ini merupakan contoh dari efek rumah kaca yang sudah berubah komposisi gas rumah kaca nya,
Rabu, 10 Oktober 2012
Meningkatkan Kualitas VGA Onboard
Halo sahabat Hacker.....
Pada posting kali ini saya ingin
membahas tentang trik untuk mengoptimalkan VGA Intel onboard.
Teman-teman semua mungkin ada yang memakai Komputer/Laptop yang memakai
VGA Intel onboard, kita tahu bahwa VGA Intel Onboard ini memiliki
kemampuan yang lebih baik daripada VGA onboard lainnya,
bahkan kita bisa memainkan game-game kelas bawah – menengah dengan
menggunakan VGA Intel Onboard ini. Walaupun begitu, tetap saja
performanya gak sebagus VGA discrete.
Nah, sebenarnya kita bisa
mengoptimalkan kemampuan VGA Intel Onboard ini agar dapat digunakan
untuk menjalankan software atau game yang kebutuhan grafiknya agak
tinggi. Bagaimana caranya? Sebenarnya caranya cukup mudah, kita bisa
melakukannya dengan menggunakan software tool yang bernama Intel Display
Adapter Management Tool. Tools yang satu ini digunakan untuk mengubah
proses hardware vertex ke software vertex dan sebaliknya yang ditujukan
untuk aplikasi tertentu.
Untuk melakukan optimalisasi dan
dapat meningkatkan frame rate dari game yang kita mainkan kita bisa
mengubahnya prosesnya dari hardware ke software vertex.
Untuk dapat menjalankan software tools ini diperlukan :
- .NET Framework 3.5
- Visual C++ 2008 Redistributable Package
- .NET Framework 3.5
- Visual C++ 2008 Redistributable Package
Kita dapat mendownloadnya di situs Microsoft, biasanya untuk Windows 7 sudah ada.
Untuk menggunakan software ini cukup mudah, ikuti langkah berikut ini :
- Buka aplikasinya dengan Double click, kemudian software ini akan otomatis mendeteksi VGA komputer.
- Jika VGA yang kita gunakan adalah Intel kemudian langsung klik tab “Vertex Processing Modes For Specified Executables”.
- Klik “Add Executable” untuk menambahkan/mendaftarkan daftar Executable yang akan kita ubah prosesnya, pilih executable game yang akan kita masukkan. Misalkan “PES2010.exe” atau “motogp.exe”.
- Setelah game yang kita pilih terdapat dalam daftar, lalu klik pada nama game dalam daftar tersebut, dan klik tombol “Change Vertex Processing Mode”.
- Kemudian ini kita lakukan lagi untuk Display Adapter ke 2, (Jika di kolom Display Setting ada 2 Display Adapter)
Itulah langkah-langkahnya, kita tidak perlu untuk melakukan restart komputer. Coba mainkan game yang telah kita daftarkan tadi.
TuneUp Utilities 2013 Full Patch
Tune up utilities 2013 Full version with patch. kali ini saya akan
bagikan sebuah software utilities yang sangat terkenal dan
banyak digunakan oleh professionalis.
Bagi sobat hacker pasti sudah tidak asing lagi dengan
software utilities yang satu ini. seperti namanya tuneup utilities ini
mampu menjaga dan membersihkan PC kita dari berbagai macam masalah.
TuneUp utilities 2013, padahal kita masih berada di tahun 2012 namun tuneup sudah menerbitkan versi 2013 untuk kita semua.
Tune up ini akan menjadi full version kalau sobat hacker mengikuti cara install yang saya siapkan dibawah.
Screenshoot :
Cara install :
- Extract T.Up.Uts.2013.v13.0.2013.194_software-word.blogspot.com.zip
- Buka Folder TuneUp.Utilites.2013.v13.0.2013.194
- Buka lagi folder TuneUp.Utilites.2013.v13.0.2013.194.incl.patch-iOTA
- Jalankan TuneUpUtilities2013_en-US.exe dan install sampai selesai ( jangan langsung jalankan TuneUp 2013nya kalau terlanjur terbuka tutup semua aplikasi yang berhubungan dengan Tune Up utilities lewat task manager )
- Copy Patch.exe dan pastekan di tempat menginstall ( Local C/Program Files/TuneUp Utilities 2013 )
- Jalankan Patch Kemudian klik patch isikan nama terserah sobat
- Finish
Bagi yang ingin mendownload, silahkan download pada link dibawah ini.
Lagu Gangnam Style
Telat nih nulis postnya, masalahnya saya lagi ada tugas menumpuk.
Udah tahu belum sama yang namanya "Gangnam Style"?? Itu adalah sebuah lagu yang dinyanyikan oleh PSY, yang skarang populer banget di Indonesia, masuk TTWW juga. Menurut saya sih, itu dari tariannya yang simple dan energetif, ditambah lagi gaya orang yang menyanyikannya juga, serta koreografi yang keren. Liriknya bercerita tentang gaya cowok tajir yang disukai cewek.
Lagu ini dirilis tanggal 15 Juli, tapi selang 2 bulan sudah menarik banyak penonton di Youtube sampai 73 juta. Tidak disitu saja, "Gangnam Style" ini juga telah menarik selebriti Hollywood seperti Britney Spears, Tom Cruise, T-Pain, Josh Groban, dan Nelly Furtado. Gangnam sendiri diambil dari nama tempat di Seoul, yang jadi sentral operasi plastik, karena 90% dari 300 klinik operasi plastik ada disini (brarti klinik tong fang kalah dong, wakakakaka XD). Namun, saking keren dan kocaknya tarian ini, adapun tempat yang melarang Gangnam Style demi alasan keamanan, wakakakakaka... XD
Belum liat videonya? Tenang, masih ada kok:
Sekian, Dulu datang lagi ya ^_^
Udah tahu belum sama yang namanya "Gangnam Style"?? Itu adalah sebuah lagu yang dinyanyikan oleh PSY, yang skarang populer banget di Indonesia, masuk TTWW juga. Menurut saya sih, itu dari tariannya yang simple dan energetif, ditambah lagi gaya orang yang menyanyikannya juga, serta koreografi yang keren. Liriknya bercerita tentang gaya cowok tajir yang disukai cewek.
Lagu ini dirilis tanggal 15 Juli, tapi selang 2 bulan sudah menarik banyak penonton di Youtube sampai 73 juta. Tidak disitu saja, "Gangnam Style" ini juga telah menarik selebriti Hollywood seperti Britney Spears, Tom Cruise, T-Pain, Josh Groban, dan Nelly Furtado. Gangnam sendiri diambil dari nama tempat di Seoul, yang jadi sentral operasi plastik, karena 90% dari 300 klinik operasi plastik ada disini (brarti klinik tong fang kalah dong, wakakakaka XD). Namun, saking keren dan kocaknya tarian ini, adapun tempat yang melarang Gangnam Style demi alasan keamanan, wakakakakaka... XD
sampai segitunya XD |
Sekian, Dulu datang lagi ya ^_^
Sabtu, 29 September 2012
Sejarah Peradaban Suku Maya
Suku Maya mendiami daerah Meksiko Selatan dan
bagian-bagian Amerika Tengah lainnya. Pusat kebudayaannya terdapat di
Semenanjung Yukatan. Kota paling awal berdirinya diperkirakan pada abad ke-3 di
hutan Guatemala yang lebat dan yang terakhir diperkirakan dibangun pada abad
ke-10 dan abad ke-11 pada sebuah dataran di Yukatan bagian Utara. Kota-kota ini
merupakan peninggalan orang-orang Maya yang memiliki tingkat kebudayaan yang
tinggi dengan catatan arsitektur paling beraneka ragam dan paling maju.
Kebudayaan suku Maya ini berkembang dari abad ke-1 S M sampai mulainya
penggalan Masehi.
Kebudayaan Maya berpusat pada kehidupan agraris.
Mereka menanam jagung, merica dan buah-buahan. Mereka memelihara kalkun dan
anjing serta menangkap ikan di sepanjang pantai. Mereka juga memintal kapas dan
menjualnya ke tempat lain. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa orang-orang
Maya melakukan kegiatan perdagangan selain bertani. Mereka membawa barang
dagangannya langsung pada pembeli yang jaraknya sangat jauh di Amerika Tengah.
Organisasi sosial yang dmiliki oleh suku bangsa Maya
ini ditandai dengan berkuasanya golongan elit yang kaya, yang juga melakukan perdagangan,
golongan elit juga berfungsi sebagai pemimpin upacara ritual dalam kepercayaan
mereka. Mereka juga termasuk golongan terdidik yang mempunyai hak istimewa
untuk mempelajari ilmu pengetahuan. Di luar golongan itu, ada para petani dan
budak yang memiliki oleh golongan lain. Bangsa Maya telah memiliki sistem
tulisan yang mirip dengan Hierogliyph. Tulisan ini digunakan untuk mencatat
peristiwa penting. Tulisan yang mereka kembangkan berfungsi pula sebagai
sejarah pencatat kelahiran, perkawinan, dan kematian raja-raja Maya.
Dengan berkembangnya tulisan, ilmu pengetahuan pun
berkembang, bangsa ini telah mengenal kalender dengan tahunnya berjumlah 18
bulan yang tiap bulannya berjumlah 20 hari, dan ada yang satu bulan berjumlah 5
hari. Sehingga pertahun ada 365 hari. Mereka juga telah mengembangkan
matematika. Selain itu, astronomi ialah salah satu ilmu yang mereka kembangkan.
Bangsa Maya kuno membangun sebuah monumen dan
mendirikan kota batu megah untuk para dewa. Sedikitnya ada 80 situs penting
peninggalan orang-orang Maya bertebaran di Amerika Tengah. Beberapa situs kuil
bertinggi lebih dari 60 meter.
Kebudayaan Maya berkembang dengan subur terutama di
Guatemala dan Yukatan. Walau demikian, kebudayaan itu dipengaruhi kuatnya
kebudayaan Teotihuakan dari Meksiko bagian tengah. Sebagai salah satu kota
terbesar di dunia, kota Teotihuakan pada masa puncaknya dihuni oleh sekitar
100.000 penduduk yang tinggal di dalam Adobe atau rumah-rumah dari bata mentah
dan memuja dewa di piramid besar dari batu yang sampai kini masih banyak
ditemukan di dekat kota Meksiko. Dari abad ke-4 sampai abad ke-8 pengaruhnya
menyebar di Amerika Tengah. Para arsitek serta tukang mencontoh pola bangunan
dan pola hiasannya. Bahkan setelah Toetihuakan jatuh ke tangan orang-orang yang
belum beradab pada tahun 700, wibawanya masih tetap hidup.
Sebagian besar bangunan yang berjumlah lebih dari
200 di Kaminaluyu sebagai tempat peninggalan purbakala suku bangsa Maya di
pinggir batar daya kota Guatemala yang dibangun pada masa itu. Yang terbesar di
antaranya adalah batu berbentuk piramid yang tingginya lebih dari 26 meter
dengan dua ruang makam di dalamnya. Tubuh raja diletakkan di atas panggung kayu
di pusat salah satu ruang makam. Mayat ini dikitari tubuh-tubuh lain yang
diduga jenazah orang-orang yang dikurbankan untuk mengawal rajanya menempuh
perjalanan ke dunia lain. Di dalam ruangan ini juga ditemukan hiasan dari
batu-batu berharga, tulang dan kulit kerang, serta berang pecah belah yang
menunjukan kekayaan kebudayaan tersebut.
Reruntuhan Uaxactun adalah peninggalan di daerah
Maya bagian tengah yang umurnya lebih muda. Salah satu bangunan yang berupa
pelataran bekas kaki kuil berbentuk piramid bertangga terpancang dengan tampak
muka berhias. Bangunan ini didirikan sekitar tahun 250 Masehi. Peninggalan
semacam ini ditemukan ini juga di daerah Maya bagian utara.
Pada jaman Klasik, tahun 300-500, kebudayaan suku
bangsa Maya di daerah tengah mengalami puncak kejayaan. Arsitekturnya
berkembang dengan adanya peningkatan mutu bangunan. Salah satu cirinya adalah
dikembangkannya bangunan batu yang sebagian besar merupakan bangunan suci
seperti kuil atau biara. Kuil di Tikal yang tingginya mencapai sekitar 888
meter adalah kuil tertinggi. Biara dalam kebudayaan Maya kadang-kadang mencakup
area yang sangat luas sehingga menyerupai kota, lebih cocok disebut tempat
pusat upacara keagamaan dilangsungkan. Namun antara tahun 800 sampai 950, pusat
kegamaan tersebut satu-persatu dilupakan dan ditinggalkan orang. Bangsa Maya
mengalami keruntuhan karena penaklukan pasukan Hernando Cortez pada tahun 1521.
Monumen Stonehenge
Stonehenge merupakan sebuah monumen batu peninggalan manusia purba pada zaman Perunggu dan Neolithikum yang terletak berdekatan dengan Amesbury sekitar 13 kilometer (8 batu) barat laut Salisbury Plain, Propinsi Wilshire, Inggris. Stonehenge sendiri terdiri dari tiga puluh batu tegak (sarsens) dengan ukuran yang sangat besar (masing-masing batu pada mulanya seragam tingginya, yaitu 10 meter dengan masing-masing batu mempunyai berat 26 ton), semua batu tegak tersebut disusun dengan bentuk tegak melingkar yang dikenal sebagai megalithikum.
Terdapat perdebatan mengenai usia sebenarnya lingkaran batu itu, tetapi kebanyakan arkeolog memperkirakan bahwa sebagian besar bangunan Stonehenge dibuat antara 2500-2000 SM. Bundaran tambak tanah dan parit membentuk fase pembangunan monumen Stonehenge yang lebih awal sekitar 3100 SM. Walaupun seusia dengan (henges) zaman Neolithikum yang menyerupai Stonehenge, Stonehenge mungkin memiliki keterkaitan dengan bulatan batu lain yang terdapat di British Isle seperti Cincin Brodgar namun ukuran trilitonnya sebagai contoh menjadikannya unik. Tempat ini dimasukkan dalam daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1986.
Di dalam 30 lingkaran batu besar tadi, juga masih terdapat sekitar 30 batu dengan ukuran yang lebih kecil yang dinamakan Lintels, yang disusun dengan bentuk melingkar juga.Tapi pada saat ini kebanyakan batu-batu tegak tadi telah terkikis dan jatuh.
Prasejarah
Menurut Arkeolog inggris, Richard Jhon Coplan Atkinson (1950), Stonehenge kira-kira dibangun sekitar 5000 tahun silam, pembangunannya sendiri dibagi menjadi beberapa fase (I, II, IIIa, IIIb, dan IIIc). Tentunya dengan banyaknya tahapan fase dalam pembangunan Stonehenge, menunjukkan bahwa bangunan tersebut memerlukan waktu yang sangat lama dalam pengerjaannya, mulai dari pengangkutan batunya sendiri sampai tahap pengukiran pada setiap batunya. Penemuan diketahui adanya ukiran disetiap batu Stonehenge, hal ini baru diketahui oleh para peneliti baru-baru ini. Menurut seorang Arkeolog, Tom Goskar, dengan metode scaning laser, ukiran-ukiran pada batu tersebut baru akan terlihat. Jika dengan mata telanjang tidak akan terlihat. Tentunya dengan ditemukannya bentuk-bentuk ukiran pada bebatuan, setidaknya bisa memberikan secercah harapan untuk menguak kegunaan Stonehenge pada masa lalu. Kompleks Stonehenge dibangun dalam beberapa fase pembangunan selama 2.000 tahun dan sepanjang kurun waktu itu aktivitas terus berjalan. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya sesosok mayat seorang Saxon yang dipancung dan dikebumikan di tugu peringatan tersebut, dan kemungkinan mayat tersebut berasal dari abad ke-7 M.
Stonehenge I
Monumen pertama terdiri dari lingkaran tebing bulat dan parit berukuran 115 meter (320 kaki) diameter dan dengan satu pintu masuk di bagian timur laut. Fase ini adalah sekitar 3100 SM. Di bagian luar kawasan lingkaran terdapat 59 lubang, dikenal sebagai lubang Aubrey untuk memperingati Jhon Aubrey, arkeolog abad ketujuh belas yang merupakan orang pertama yang mengetahui lubang-lubang tersebut. Dua puluh lima dari lubang Aubrey diketahui mempunyai perkebumian abu pada dua abad setelah berdirinya Stonehenge. Tiga puluh abu mayat diletakkan di dalam parit kawasan lingkaran dan bagian lain dalam kawasan Stonehenge. Tembikar Neolitikum akhir telah ditemukan bersama-sama ini memberikan bukti tanggal. Sebuah batu tunggal monolit besar yang tidak dilicinkan dikenal sebagai ‘Batu Tumit’ (Heel Stone) terletak di luar pintu masuk.
Stonehenge II
Bukti fase kedua tidak lagi kelihatan. Bagaimanapun bukti dari beberapa lubang tiang dari waktu masa ini membuktikan terdapatnya beberapa bangunan kayu yang dibangun dalam kawasan lingkaran sekitar awal milenium ketiga SM. Beberapa kesan papan yang didapati diletakkan pada pintu masuk. Fase ini sama dengan tempat Woodhenge yang terletak berdekatan.
Stonehenge IIIa
Ekskavasi arkeologi menunjukkan bahwa sekitar 2600 SM, dua lengkungan bulan sabit dibuat dari lubang (dikenal sebagai lubang Q dan R) yang digali di tengah-tengah lokasi. Lubang tersebut mengandung 80 batu biru tegak yang dibawa dari bukit Preseli, 250 batu di Wales. Batu-batu tersebut dibentuk menjadi tiang dengan teliti, kebanyakan terdiri dari batu jenis dolerite bertanda tetapi juga termasuk contoh batu rhyolite, tufa gunung berapi, dan myolite seberat 4 ton. Pintu masuk dilebarkan pada masa ini menjadikannya selaras dengan arah matahari naik pertengahan musim panas dan matahari terbenam pertengahan musim semi masa tersebut. Monumen tersebut ditinggalkan tanpa disiapkan, sementara batu biru kelihatannya di pindah dan lubang Q dan R ditutup. Ini kemungkinan dilakukan pada masa fase Stonehenge IIIb. Monumen ini kelihatannya melebihi tempat di Avebury dari segi kepentingannya pada akhir masa ini dan Amesbury Archer, ditemukan pada tahun 2002 tiga batu ke selatan, membayangkan bagaimana Stonehenge kelihatan pada masa ini. Stonehenge IIIa dikatakan diba ngun oleh orang Beaker.
Stonehenge IIIb
Pada aktivitas fase berikutnya pada akhir milenium ketiga 74 SM mendapati batu Sarsen yang besar dibawa dari kueri 20 batu di utara di lokasi Marlborough Downs. Batu-batu tersebut dikemaskan dan dibentuk dengan sambungan pasak dan ruas sebelum 30 didirikan membentuk bulatan tiang batu berukuran 30 meter diameter dengan 29 atap batu (lintel) di atas. Setiap bongkah batu seberat 25 ton dan jelas dibentuk dengan tujuan membuat kagum. Batu orthostat lebar sedikit di bagian atas agar memberikan gambaran ia kelihatan lurus dari bawah ke atas sementara batu alang melengkung sedikit untuk menyambung gambaran bundar monumen lebih awal. Di dalam bulatan ini terletak lima trili thon batu sarsen diproses dan disusun dalam bentuk ladam. Batu besar ini, sepuluh menegak dan lima batu alang, dengan berat masing-masing hingga 50 ton yang disambungkan dengan sambungan rumit. Ukiran pisau belati dan kepala kapak terdapat di sarsen. Dalam masa ini, jalan sepanjang 500 meter dibangun, menuju ke arah timur laut dari pintu masuk dan mengandung dua pasang tambak selaras yang berparit di tengahnya. Terakhir dua batu portal besar dipasangkan di pintu masuk yang kini hanya tinggal satu, Batu Penyembelihan (Slaughter Stone) 4,9 meter (16 kaki) panjang. Hal ini dipercayai hasil kerja kebudayaan Wessex Zaman Perunggu awal, sekitar 2000 SM.
Stonehenge IIIc
Selepasnya pada Zaman Perunggu, batu biru kelihatannya telah ditegakkan semula, dalam bulatan antara dua tiang sarsen dan juga dalam bentuk ladam di tengah, mengikuti tata layout sarsen. Walaupun ia kelihatannya satu fase kerja yang menakjubkan, pembangunan Stonehenge IIIc dibangun kurang teliti berbanding Stonehenge IIIb, batu biru yang ditegakkan kelihatannya mempunyai pondasi yang tidak kokoh dan mulai tumbang. Salah satu dari batu yang tumbang telah diberi nama yang kurang tepat sebagai Batu Penyembahan (Altar Stone). Dua bulatan lubang juga digali di luar bulatan batu yang dikenal sebagai lubang Y dan Z. Lubang-lubang ini tidak pernah diisi dengan batu dan pembangunan lokasi peringatan ini kelihatannya terbiarkan sekitar 1500 SM.
Stonehenge IV
Sekitar 1100 SM, jalan raya Avenue disambung sejauh lebih dari dua batu sampai ke Sungai Avon walaupun tidak jelas siapakah yang terlibat dalam kerja pembangunan tambahan ini.
Teori mengenai Stonehenge
Penelitian serius pertama dilakukan sekitar 1740 oleh William Stukeley. Stukeley keliru menyatakan bahwa lokasi ini dibangun oleh Druid, tetapi sumbangannya yang terpenting adalah mengambil gambar yang terukur mengenai lokasi Stonehenge yang membenarkan analisis yang lebih tepat tentang bentuk dan kepentingannya. Yang menunjukkan bahwa henge dan batunya disusun dalam bentuk tertentu yang mempunyai kepentingan astronomi.
Gerald Hawkins, Seorang Profesor Astronomi. Juga mengeluarkan pernyataan bahwa fungsi sesungguhnya dari Stonehenge dimasa lalu adalah sebagai Observatorium Astronomi yang canggih untuk meramalkan datangnya Gerhana Matahari ataupun Bulan (Stonehenge Decoded). Munurutnya, peletakkan setiap batu pada stonehenge mengandung kekayaan informasi untuk menunjang pernyataan tersebut.
Menurutnya, “Jika anda bisa memahami posisi pada setiap susunan batu, maka anda pasti dapat menyimpulkan mengenai kegunaan Stonehenge pada masa lalu”. Para Astronom lainnya juga menemukan siklus 56 tahun Gerhana Matahari dan Bulan dengan cara mendecode setiap batu pada Stonehenge. Pada setiap batu tegak, merefleksikan posisi tertentu dari cahaya matahari, sehingga sangat akurat untuk menunjukkan siklus perhitungan astronomi. Sungguh hebat orang-orang zaman itu.
Bagaimana batu biru diangkut dari Wales telah banyak dibincangkan dan berdasarkan penelitian bahwa ia mungkin merupakan sebagian dari batu peringatan lebih awal di Pembrokeshire dan dibawa ke Dataran Salisbury (Salisbury Plain). Banyak arkeolog percaya bahwa Stonehenge merupakan percobaan mengekalkan dalam bentuk batu, bangunan papan yang bertaburan di Dataran Salisbury seperti Tembok Durrington.
Monumen ini diselaraskan timur laut - barat daya dan keutamaan diletakkan oleh pembangunnya pada titik balik matahari dan equinox sebagai contohnya, pada pertengahan pagi musim panas, matahari muncul tepat di puncak batu tumit (Heel stone), dan cahaya pertama matahari ke tengah Stonehenge antara dua susunan batu berbentuk ladam. Ini tidak mungkin terjadi secara kebetulan. Matahari timbul pada arah berlainan pada permukaan geografi tempat berlainan. Untuk penyelarasan itu tepat, ia mesti diperkirakan tepat untuk garis lintang Stonehenge pada 51° 11’. Penyelarasan ini, tentunya dasar bagi reka dan bentuk dan tempat bagi Stonehenge. Alexander Thom berpendapat bahawa lokasi tersebut diatur menurut ukuran yar megalitikum.
Maka sebagian pendapat bahwa Stonehenge melambangkan tempat observatorium kuno, walaupun berapa jauh penggunaan Stonehenge untuk tujuan tersebut dipertentangkan. Sebagian pendapat pula mengemukakan teori bahwa ia melambangkan farah besar (Artikel dari the Observer), komputer atau juga lokasi pendaratan makhluk asing. Banyak perkiraan mengenai pencapaian mesin diperlukan untuk membangun Stonehenge. Mengandaikan bahwa batu biru ini dibawa dari Wales dengan tenaga manusia dan bukannya oleh gletser sebagaimana dugaan Aubrey Burl, pelbagai cara untuk memindahkannya dengan menggunakan tali dan kayu. Pada 2001, suatu percobaan untuk mengalihkan satu batu besar sepanjang jalan darat dan laut yang mungkin dari Wales ke Stonehenge. Sukarelawan menariknya di atas luncur (sledge) kayu di daratan tetapi jika dipindahkan ke replika bot prasejarah, batu tersebut tenggelam diSelat Bristol.
Ukiran senjata pada sarsen adalah unik pada seni megalitikum di Kepulauan British (British Isles) di mana desain lebih abstrak, begitu juga batu berbentuk ladam kuda adalah luar biasa bagi kebudayaan yang mengatur batu dalam bentuk bundar. Motif tersebut biasa bagi penduduk Brittany pada masa itu dan pada dua fase Stonehenge telah dibangun di bawah pengaruh continental influence. Ini dapat menjelaskan pada satu tahap, tentang reka dan bentuk monumen, tetapi pada keseluruhannya, Stonehenge masih dapat dijelaskan dari segala konteks kebudayaan Eropa prasejarah. Perkiraan mengenai tenaga manusia yang diperlukan untuk membangun pelbagai fase Stonehenge meletakkan jumlah keseluruhan yang terlibat atas berjuta jam manusia bekerja. Stonehenge I kemungkinan memerlukan sekitar 11.000 jam, Stonehenge II sekitar 360.000 jam dan pelbagai baian bagi Stonehenge III mungkin melibatkan sehingga 1.75 juta jam. Membentuk batu-batu ini diperkirakan memerlukan 20 juta jam manusia menggunakan perkakas primitif yang terdapat pada masa itu.
Mitos dan legenda Batu Tumit (The Heel Stone) pada suatu masa dikenal sebagai Friar’s Heel. Cerita rakyat, yang tidak dapat dipastikan asalnya lebih awal dari abad ke tujuh belas, menceritakan asal nama batu ini. Sebagian pendapat mendakwa Tumit Friar (“Friar’s Heel”) adalah perubahan nama “Freya’s He-ol” atau “Freya Sul”, dari nama Dewa Jerman Freya dan (didakwa) perkataan Welsh bagi “laluan” dan “hari matahari” menurut turutan. Sebuah argumen yang mengejutkan tentang sejarah Stonehenge di kemukakan oleh seorang ahli Sejarah dan Topografi Irlandia, Gerald Wales. Dia menyebutkan bahwa Manusia Raksasa telah membawa batu-batu maha besar tersebut dari Afrika ke Inggris. Dari struktur geologi pada batu-batu penyusun Stonehenge sendiri memang menunjukkan bahwa batu-batu maha besar itu bukanlah berasal dari wilayah Eropa, karena strukturnya sangat berbeda, namun mirip dengan batu-batuan dari wilayah Afrika.
Stonehenge juga dikaitkan dengan legenda Raja Arthur. Geoffrey dari Monmouth berkata bahwa tukang sihir Merlin telah melakukan pemindahan Stonehenge dari Irlandia, di mana ia telah dibangun di Gunung Killaraus oleh raksasa yang membawa batu-batu tersebut dari Afrika. Jika Manusia raksasa itu memang ada, seperti yang kita ketahui, pembangunan The Great Pyramid Giza Mesir, katanya juga ada sangkut pautnya dengan para Manusia Raksasa. Bagaimana cara mereka membawa batu-batu berat tersebut?
Langganan:
Postingan (Atom)